Penyakit Otak : Amnesia

Senin, 21 Mei 2012

| | |

Brainee, kalian pasti sudah sering mendengar tentang penyakit Amnesia. Namun, tidak semua informasi yang beredar di masyarakat tentang amnesia itu benar. Berikut adalah artikel lengkap seputar amnesia. selamat membaca.


Amnesia adalah suatu kondisi yang mengacu pada hilangnya memori, seperti kejadian, informasi dan berbagai pengalaman. Meski terkadang ada penderita amnesia yang tak tahu siapa diri mereka, seperti di tayangan film dan televisi, namun secara umum kondisi itu tidak sampai memicu kehilangan identitas diri.

Sebenarnya para penderita amnesia, atau kerap disebut amnestic syndrome, biasanya tahu siapa diri mereka. Tapi memang mereka sulit menyerap informasi baru dan membangun memori baru.

Amnesia bisa disebabkan oleh kerusakan pada area di sekitar otak yang biasa digunakan untuk proses mengingat. Dan tak seperti penderita yang kehilangan memori untuk sementara waktu (transient global amnesia), amnestic syndrome ini kemungkinan besar  permanen.
Sejauh ini tak ada perlakuan khusus pada amnesia, namun sejumlah teknik untuk meningkatkan daya ingat di samping upaya untuk mendukung mereka secara psikologis diyakini cukup ampuh membantu penderita amnesia

Ada dua hal utama pada penderita amnesia:
•    Gangguan kemampuan mempelajari atau menyerap informasi baru akibat serangan amnesia (anterograde amnesia)
•    Gangguan kemampuan mengingat kembali kejadian-kejadian lalu dan informasi yang baru diberikan (retrograde amnesia)

Kebanyakan penderita amnestic syndrome mengalami masalah dalam memori jangka pendek, yang biasanya tergambar dengan sulitnya menyerap informasi baru. Banyak juga dari mereka berada dalam tingkat tertentu dalam hal gangguan mengingat. Kondisi ini ditandai dengan hampir hilangnya seluruh memori terhadap kejadian yang baru berlangsung, sementara memori yang sudah lama tertanam masih terselamatkan. Seorang penderita amnesia bisa saja mengingat kembali pengalaman masa kecil atau tahu nama beberapa presiden atau tokoh terkenal di masa lalu, tapi mereka justru tak tahu nama presiden atau tokoh kondang saat ini. Mereka juga kadang lupa nama bulan saat ini dan bisa juga tak ingat lagi apa yang dilakukannya pada pagi hari, seperti menu sarapan dan sebagainya.

Namun, lenyapnya memori itu tidak sampai mengganggu inteligensia penderita, juga terhadap pengetahuan umum, kesadaran, perhatian, kepribadian atau identitas mereka. Para penderita amnestic syndrome biasanya dapat memahami kata-kata tertulis dan terucap dan mereka juga dapat mempelajari hal-hal atau kemampuan seperti mengendarai sepeda atau bermain alat musik. Bahkan mereka juga tahu bahwa mereka mengalami gangguan pada memori mereka.

Amnesia juga berbeda dengan demensia. Demensia kerap meliputi kehilangan memori, tapi penderita ini juga mengalami masalah kognitif penting lainnya yang membuat mereka menolak melakukan kegiatan sehari-hari. Pola kelupaan ini juga merupakan gejala umum pada kondisi mild cognitive impairment (MCI), tapi memori dan juga gangguan kognitif lain pada MCI tak separah pada penderita demensia.

Gejala lain:
Ada juga tanda-tanda atau gejala lain dari amnesia, tapi ini tergantung pada penyebabnya, seperti:
•    Kesalahan dalam pengumpulan memori (rekaan). Biasanya memori yang sudah didapat kembali itu tak dapat disimpan sesuai dengan waktunya
•    Gangguan syaraf seperti gerakan-gerakan tak terkendali, gemetar dan juga kejang-kejang
•    Kebingungan atau disorientasi

Kapan waktu tepat pergi ke dokter?
Siapapun yang mengalami pengurangan daya ingat, cedera kepala, kebingungan atau disorientasi perlu segera pergi ke dokter. Seseorang yang menderita amnesia kemungkinan tak mampu mengidentifikasi posisi mereka. Jadi ada baiknya jika tahu ada rekan atau kerabat kita yang menunjukkan gejala amnesia, segera dibantu untuk menjalani perawatan medis.

Kondisi amnestic syndrome biasanya berbeda-beda tingkat keparahannya dan juga lingkupnya. Tapi amnesia ringan pun sudah dapat menganggu kegiatan sehari-hari dan kualitas hidup penderitanya. Sindrom ini dapat memicu masalah di tempat kerja, sekolah dan juga dalam kegiatan sosial lainnya. Bahkan dalam beberapa kasus, memori yang sudah lenyap itu tak mungkin lagi dikembalikan. Jadi bagi penderita amnesia parah amat membutuhkan pengawasan dan perlu perlakuan medis untuk jangka panjang.

Untuk mendiagnosis amnesia, dokter akan melakukan evaluasi komprehensif untuk mengenyampingkan kemungkinan penyebab lain dari hilangnya memori ini, seperti Alzheimer, demensia, depresi atau tumor otak.

Riwayat medis
Proses evaluasi itu dimulai dengan riwayat medis penderita secara detil. Ini penting dilakukan karena dokter akan kesulitan mendapatkan informasi dari penderita amnesia karena informasi yang selama ini mereka dapatkan sudah lenyap. Untuk itu, diperlukan dukungan dari anggota keluarga, teman atau pihak lainnya yang dapat memberikan informasi lengkap kepada dokter.
Dokter akan mengajukan banyak pertanyaan untuk mengetahui secara pasti hilangnya memori itu. Sejumlah pernyataan yang mungkin diajukan adalah:
•    Jenis dari kondisi hilangnya memori, yaitu kemampuan penderita mengingat kejadian baru dan lama
•    Kapan masalah ini berawal dan bagaimana mengatasinya
•    Faktor-faktor pemicu, seperti cedera kepala, stroke atau bedah otak
•    Riwayat keluarga, terutama terkait dengan penyakit yang berhubungan dengan syaraf
•    Penggunaan obat dan alkohol
•    Tanda-tanda dan gejala lain, misalnya bingung, kemampuan dalam berbahasa, perubahan kepribadian atau gangguan terhadap kemampuan merawat diri sendiri
•    Riwayat terjadinya kejang, sakit kepala, depresi atau kanker

Tes fisik
Tes fisik meliputi tes yang berhubungan dengan syaraf. Langkah ini untuk mengecek refleks, fungsi sensorik, keseimbangan dan aspek-aspek fisiologis lain dari otak dan sistem syaraf.

Tes kognitif
Dokter akan menguji daya berpikir penderita, kemampuan dalam memutuskan sesuatu serta memori jangka pendek dan panjang. Dokter juga akan menguji kemampuan penderita soal pengetahuan atau informasi umum, seperti nama presiden dan juga kejadian-kejadian di masa lalu. Proses evaluasi memori ini dapat membantu menentukan separah apa amnesia itu dan langkah atau perlakuan apa yang diperlukan bagi si penderita.

Tes pencitraan
Tes pencitraan diagnostik meliputi magnetic resonance imaging (MRI), computerized tomography (CT) dan electroencephalogram (EEG). Ini perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat kerusakan atau ketiknormalan di otak Sementara tes darah dilakukan untuk mengetahui apakah penderita mengalami infeksi, kekurangan gizi atau masalah lainnya.

Karena kerusakan pada otak dapat menjadi penyebab utama terjadinya amnesia, makanya penting untuk melakukan pencegahan agar tidak terjadi cedera otak. Berikut langkah pencegahannya:
•    Jangan terlalu banyak mengkonsumsi alkokohl
•    Gunakan helm saat bersepeda atau bersepada motor dan pakai selalu sabuk pengaman saat mengendarai mobil
•    Segera obat jika mengalami infeksi sehingga tak sempat menyebar ke otak
•    Segera lakukan langkah medis jika Anda mengalami gejala yang mengarah pada terjadinya stroke atau brain aneurysm (pembengkakan pembuluh darah otak), seperti sakit kepala parah atau mati rasa sebelah atau kelumpuhan


sumber : http://www.go4healthylife.com