Paparan Radiasi Ponsel Tak Baik Untuk Janin

Kamis, 19 Juli 2012

| | |


REPUBLIKA.CO.ID, Ibu hamil yang menggunakan ponsel dapat membuat bayi mereka berisiko mengalami masalah perilaku. Peneliti dari Yale University menemukan paparan radiasi dari ponsel selama kehamilan mempengaruhi perkembangan otak anak, kecemasan aktivitas, dan miskin memori.

Bahaya paparan radiasi ponsel ini, berdampak pada peningkatan jumlah kasus ADHD pada anak-anak, yang terjadi akhir-akhir ini. ADHD adalah gangguan perkembangan yang ditandai dengan kurangnya perhatian, hiperaktif dan impulsif.
Di antara tiga dan tujuh persen dari anak usia sekolah menderita gangguan tersebut. Anak yang terkena cenderung berkinerja buruk di sekolah dan berada pada peningkatan risiko kenakalan.

Penelitian dampak radiasi ponsel ini, dilakukan dengan menggunakan sampel tikus yang sedang hamil. Para peneliti mengukur aktivitas listrik otak dari tikus dewasa yang terkena radiasi sebagai janin dan melakukan serangkaian tes psikologis dan perilaku.

Mereka menemukan bahwa tikus yang terkena radiasi cenderung lebih hiperaktif dan mengalami peningkatan kecemasan dan kapasitas memori berkurang. Penelitinya, Profesor Hugh Taylor, mengatkan bahwa masalah perilaku pada tikus yang menyerupai ADHD disebabkan oleh paparan ponsel di dalam rahim.

“Kenaikan gangguan perilaku pada anak-anak manusia mungkin sebagian akibat paparan radiasi telepon selular pada janin,” ujarnya seperti dilansir dari Dailymail, Ahad, (18/3).

Namun hasil penelitian ini, ditolak mentah-mentah oleh para ilmuwan dari Inggris. Menurut mereka, penelitian itu tidak benar, karena hanya menggunakan tikus sebagai sampelnya. “Padahal masa hamil tikus itu hanya 19 hari, sedangkan manusia 9 bulan lebih, jelas beda pengaruh radiasi ponsel pada pembentukan otak janinnya,” ujar Profesor Jim Stevenson dari Universitas Southampton, Inggris.

Perkembangan Otak Anak

| | |
Pasangan suami -istri yang baru menikah tentu akan mendambakan datangnya sang anak. Kadang kehadiran anak di alam dunia ini oleh pasangan suami-isteri yang baru, jenis kelamin tak pernah menjadi prioritas utama, laki-laki atau perempuan sama saja. Kegembiraan suami-istri akan lahirnya si kecil  membawa suasana lebih harmonis dan lebih sempurna. Namun perlu diketahui bersama oleh para pasangan suami-isteri, bahwa perkembangan si kecil terutama perkembangan otaknya perlu mendapat perhatian yang serius baik sebelum proses kelahiran maupun pasca kelahiran. 


Penjelasan Dr. Eddy Supriyadi, Sp.A, dari RS Sardjito Yogyakarta, ada dua komponen dasar dalam perkembangan otak anak, yaitu :
  1. Lingkungan yang aman dan nyaman, adalah lingkungan yang sangat dibutuhkan dalam proses perkembangan otaknya dan berilah respon saat bayi sedang menangis maupun sedang mengoceh;
  2. Pengalaman positif, adalah pengalaman yang diterima setiap hari sangat membantu perkembangan otak anak, antara lain, pengalaman kegiatan bersama anak, kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajak anak ke pasar atau ke toko sangat penting untuk pembentukan jaringan perkembangan sel otak.     
Perlu diwaspadai dan diketahui oleh pasangan suami-isteri/orangtua, bahwa saat seorang bayi merasa tertekan, otak akan merespon dengan menghasilkan zat kortisol, dimana kadar zat kortisol yang tinggi akan memperlambat perkembangan otak anak. Artinya, seorang bayi, anak-anak diusahakan dalam hidup dan kehidupannya untuk tidak merasa tertekan akan hidup dan kehidupan orangtuanya maupun lingkungannya.

Dr. Eddy memberikan 10 tips bagi pasangan suami-isteri/orangtua untuk membangun dasar perkembangan otak anak:
  1. Beri perawatan dan kasih sayang yang kuat selama masa kehamilan;
  2. Beri nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi, berikan kecukupan nutrisi dengan ASI;
  3. Berikan lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak;
  4. Berbicaralah kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa selalu tersenyum kepada anak;
  5. Bila harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi;
  6. Kenalkan aneka ragam musik pada anak, dan bernyanyilah bersama;
  7. Beri interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya. Jangan biarkan anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya;
  8. Beri ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya; 
  9. Redakan stres pada orangtua. Orangtua yang mengalami stres cenderung mengalihkan stres kepada anaknya. Bila Anda merasa stres, cobalah bercerita kepada orang yang dekat dengan Anda; 
  10. Ingat, otak tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi, beri stimulasi sebanyak-banyaknya secara terus-menerus.
Wahai orangtua/pasangan suami isteri, Waspadalah terhadap perkembangan otak anak kita!

Permainan Rubik Cube

Rabu, 18 Juli 2012

| | |
Semua orang tua menginginkan anak-anak mereka untuk berhasil dalam hidup; Itu sebabnya kita mendidik mereka. Orangtua tahu bahwa anak-anak harus diberikan pendidikan yang maksimal sementara mereka masih muda untuk mengeluarkan potensi tersembunyi mereka.


Setidaknya, masih ada satu metode yang belum teruji, dan biayanya hanya beberapa dolar. Benar-benar masuk akal, dan nilai waktu yang dihabiskan oleh anak-anak Anda. Solusi luar biasa : Rubik’s Cube.

Rubik’s Cube apakah itu?
Awalnya dikembangkan oleh Erno Rubik sebagai alat untuk membantu siswa memahami lebih lanjut tentang tiga dimensi geometri, aturan sederhana: menyelesaikan permainan, dengan membuat masing-masing kubus hanya memiliki satu warna. Namun, sangat menantang untuk melakukannya: Meskipun standar 3×3 Rubik’s Cube dapat hadir dengan berbagai variasi dan scenario
Ini adalah permainan yang menguji lebih pada logika dan akal daripada perkiraan. Memecahkan kubus mudah; setiap pendatang baru dapat memecahkan sebagian besar masalah dalam beberapa minggu interaksi.

Mengapa Rubik’s Cube?
Pertama, bermain Rubik’s Cube dapat membantu anak-anak untuk mengembangkan kebiasaan baik seperti kesabaran. Untuk memecahkan setiap skenario kubus menggunakan jumlah paling sedikit langkah ini tidak mudah: Kita harus berpikir perlahan. Tidak ada ruang untuk menebak karena kesalahan menebak merusak kerja yang dilakukan dalam satu jam terakhir.
Ini akan membuat  anak-anak untuk berpikir dengan hati-hati sebelum membuat gerakan, mirip dengan catur. Melalui permainan mereka belajar bahwa kesabaran dan ketekunan adalah kunci keberhasilan.

Kedua, tidak semua orang yang dapat memecahkan Rubik’s cube bisa dikatakan ahli dalam hal itu. Orang yang benar-benar ahli adalah mereka yang tidak perlu bergantung pada dugaan: Mereka adalah orang-orang yang mampu menginstruksikan para pemula tentang cara memecahkan kubus secara sistematis, dengan menggunakan penalaran logis bahwa setiap orang dapat mengerti.

Dan inilah penekanan pada penalaran logis yang diperlukan oleh permainan ini, bahwa alam  bawah sadar otak anak harus sistematis dan disiplin dalam apa pun yang mereka lakukan di masa depan.
Bagi orangtua yang ingin melihat anak-anak mereka bekerja di bidang teknik komputer atau arsitektur, Rubik’s Cube memberikan alasan yang lebih meyakinkan. Meskipun ada begitu banyak kemungkinan skenario di Rubik’s Cube, tampaknya telah terbukti bahwa maksimum hanya 23 langkah  diperlukan untuk memecahkan setiap teka-teki.

Tak berujung mencari solusi optimal telah menghasilkan orang-orang yang lebih tertarik pada aplikasi algoritma, atau hanya dikenal sebagai urutan instruksi. Semakin banyak orang di semua industri yang menggunakan algoritma untuk memecahkan masalah dengan sangat luas dan rumit kemungkinan, seperti Rubik’s Cube.

Hal ini sangat umum di bidang teknik komputer, dan untuk mengutip contoh, algoritma di belakang mekanisme mesin pencari yang sangat baik adalah apa yang diperlukan untuk mendorong Google untuk pemain utama di pasar.

Algoritma ditetapkan untuk memainkan peran yang semakin penting dalam memperluas batas-batas teknik komputer di masa depan, dan Rubik’s Cube dapat memberikan keinginan  anak-anak untuk mengenal dan tertarik pada aplikasi praktis dari algoritma.

Seperti halnya dengan arsitektur, konstruksi Rubik’s Cube sendiri merupakan alat pengajaran yang sangat baik pada geometri. Anak-anak yang sering berinteraksi dengan Rubik’s cube dapat mengembangkan minat dan wawasan yang besar pada struktur matematika dan keseimbangan dalam bentuk benda-benda fisik.

Ahirnya orang  tua ingin anak-anak mereka memiliki pendidikan terbaik yang mereka mampu. Sekarang, guru telah menggunakan lirik lagu, blog dan bahkan jaringan sosial seperti MySpace untuk berkomunikasi dan mengajar murid-murid mereka. Ini menandakan bahwa anak-anak mengalami budaya yang berbeda dari era masa lalu, dan orangtua akan melakukannya dengan baik untuk mengambil metode pengajaran baru dengan pola pikir yang terbuka.
Rubik Cube adalah salah satu yang memiliki potensi besar dalam membantu anak Anda untuk unggul dalam hidup. Cobalah, dan Anda mungkin memiliki kejutan yang menyenangkan.

Sumber : www.brainvit.com

Golden Age

| | |
Apa itu golden age (masa keemasan) ?

Golden Age atau masa keemasan, adalah  “masa-masa penting anak yang tidak bisa diulang”. Beberapa pakar menyebutkan sedikit perbedaan tentang rentang waktu masa golde age, yaitu 0-2 th, 0-3 th, 0-5 th atau 0-8 th, namun semuanya sepakat bahwa awal-awal tahun pertama kehidupan anak adalah masa-masa emas mereka.Pada masa-masa ini, kemampuan otak anak untuk menyerap informasi sangat tinggi. Apapun informasi yang diberikan akan berdampak bagi si anak di kemudian hari.



Di masa-masa inilah, peran orang tua dituntut untuk bisa mendidik dan mengoptimalkan kecerdasan anak baik secara intelektual, emosional dan spriritual. Usia tersebut merupakan waktu yang ideal bagi anak untuk mempelajari berbagai macam keterampilan, membentuk kebiasaan-kebiasaan yang akan berpengaruh pada masa-masa kehidupan selanjutnya, dan memperoleh konsep-konsep dasar untuk memahami diri dan lingkungan sekitar.

Agar masa keemasan ini termanfaatkan secara optimal, maka orangtua diharapkan dapat melakukan proses pengasuhan dan pendidikan dengan cara yang optimal pula. Selain kemampuan dan pengetahuan, orangtua juga memerlukan media pendukung untuk membantu proses tersebut.
Berikut ini adalah tips dalam memberikan stimulasi/rangsangan anak pada masa golden age guna mengoptimalkan kecerdasan mereka:

1. Stimulasi yang Anda berikan bisa berupa pengalaman di alam terbuka. Untuk anak-anak pengamatan mereka akan alam sangat detil. Anak-anak biasanya akan belajar banyak dengan hanya mengamati. Orang tua bisa bercerita tetang alam dan binatang. Jawablah pertanyaan anak dengan bahasa mereka yang sederhana. Dan lebih banyak ajukan pertanyaan untuk menggugah rasa ingin tahu anak.

2. Anak juga belajar dengan mengamati dan meniru Anda. Maka sebagai orang tua Anda bisa menstimulasi mereka dengan menjadi teladan anak. Kalau Anda senang membaca, kemungkinan besar anak pun akan demikian.

 3. Jangan berikan target, tetapi hargailah anak atas usahanya. Kalau anak diberi standar-standar harus bisa membaca pada usia sekian, anak harus pandai membaca, maka anak akan mati-matian menyenangkan orang tuanya walaupun hati mereka tidak bahagia.
 
4. Pujilah mereka atas usahanya. Berikan mereka penghargaan atas usaha yang telah mereka berikan dengan hal yang bermanfaat, misalnya dengan mengajak mereka jalan-jalan ke toko buku, taman pintar, water boom dan lain-lain.

5. Berikan mainan yang bermanfaat bagi perkembangan keterampilan anak seusia mereka. Berilah mereka kasih sayang dan rasa aman sehingga mereka pun akan sanggup memberi kasih sayang pada sesamanya. Di masa golden age, jika peran orang tua membahagiakan dalam kehidupan mereka, memori ini akan terkenang selamanya dan membawa pengaruh positif di kehidupan dewasa mereka kelak.
.
–Dr. Juke R. Siregar, M.Pd.–
(dalam Halo Balita-Panduan untuk Ayah dan Ibu)

Kecanduan Pornografi = Penyakit Otak ?

| | |
Kecanduan pornografi mungkin lebih sering dipandang sebagai suatu kelemahan moral atau bentuk hiburan semata. Tapi seorang ahli menyatakan kecanduan pornografi layaknya kecanduan bahan kimia, yang merupakan penyakit otak.



Kecanduan pornografi adalah kecanduan yang paling sulit untuk diobati, karena kecanduan ini menyerang 'jantung' kemanusiaan. Hal ini karena seksualitas merupakan pendorong utama dari kepentingan manusia.

"Pornografi adalah racun yang sempurna," ujar Gordon S. Bruin M.A., L.P.C, pendiri dan presiden InnerGold Counseling Services Inc.

Bruin yang selama 18 tahun telah banyak menangani pasien kecanduan bahan kimia seperti alkohol, heroin, kokain, methamphetamine, marijuana, dan termasuk pornografi, memandang kecanduan pornografi sebagai penyakit otak layaknya kecanduan bahan kimia.

Kecanduan terjadi ketika otak secara fisik telah menguasai pikiran. Pikiran adalah intelijen yang frustrasi karena kehilangan kontrol. Ini adalah bagian yang menghasilkan perasaan benar atau salah, karena otak secara fisik tidak memiliki konsep benar atau salah.

Kecanduan adalah kondisi yang mana secara fisik dan kimia otak memaksa seseorang melakukan suatu perilaku tertentu tanpa adanya keterlibatan pikiran atau hati nurani.

Tapi karena kekuatan dari sistem limbik otak (salah satu sistem pada struktur otak) dan kapasitas untuk menaungi bagian moral dan rasional dari otak, banyak orang yang mengklaim bahwa pornografi adalah perilaku yang normal atau sebagai hiburan semata.

Pada dasarnya, satu-satunya perbedaan antara kecanduan narkoba, seperti heroin atau kokain dengan pornografi adalah cara memasuki sistem. Otak merespons informasi yang diterima melalui mata lebih cepat ketimbang dari sumber lain.

Informasi visual diproses di sistem limbik dalam waktu nanodetik (sepuluh pangkat minus sembilan detik). Inilah sebabnya mengapa kecanduan pornografi menjadi masalah besar.

Informasi visual diproses lebih cepat daripada informasi indera yang lain, bahkan respons heroin atau kokain sekalipun jauh lebih lambat.

Selain visual, hormon oksitosin juga berperan pada kecanduan pornografi. Oksitosin dapat menciptakan rasa bersatu dan kebersamaan selama berhubungan seksual.

Namun ketika hormon ini dilepaskan melalui hubungan seksual tanpa pasangan seperti cara-cara melihat gambar seksual alias pornografi, penerima oksiton dibiarkan merasa sendirian, depresi, dan bingung, walaupun disertai pelepasan dopamin (hormon pemicu rasa senang).

Oksitosin adalah suatu bahan kimia 'lem' yang mencari sesuatu ikatan. Pornografi adalah kekuatan oksitosin, yang menyebabkan perasaan kosong dan kebingungan bagi semua orang yang melakukannya. Dan ini membuat kecanduan pornografi sebagai penyakit otak.

Sumber: www.jadilah.com

Kekuatan Enzim Untuk Kesehatan Otak

| | |
Enzim menurut Prof. Dr. Edeward Howell merupakan unsur pekerja yang sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk pertahankan kehidupan. Otak kita pun butuh Brainee. Zat yang terkandung dalam MADU ada beberapa jenis ENZIM. 


Fungsinya adalah mencerdaskan OTAK orang dewasa & kanak2 dan mengembalikan stamina krn stres. Membantu juga perkembangan OTAK bayi. Tiap harinya OTAK berkembang-usia 5 tahun. Karena itulah bayi membutuhkan gizi yang tinggi untuk OTAKnya.

Hal-Hal Mengenai Otak

| | |
Brainee, beberapa waktu lalu @blogdokter mempublish beberapa hal tentang otak yang mungkin belum banyak diketahui. Apa saja ya? ini dia..


  1. Menguap berguna untuk menambah asupan oksigen ke otak sekaligus mendinginkan otak dan membuat kita terjaga
  2. Otak kita mengandung kurang lebih 100 milyar sel syaraf atau neurons.
  3. Air merupakan bagian terbesar dari otak kita yakni sekitar 75%
  4. Belajar dua bahasa pada anak2 sebelum mereka menginjak usia 5 tahun dapat meningkatkan densitas otak saat mereka dewasa
  5.  US study:Anak2 yg jarang makan makanan berpengawet memiliki otak yang lebih cerdas daripada anak2 yang suka makan makanan berpengawet 
  6. Saat kita terjaga, otak kita menghasilkan energi listrik sebesar 10 sampai 23 watt atau mampu menyalakan sebuah bola lampu
  7. Para ahli menemukan,otak pria& wanita mngalami reaksi berbeda thdp rasa nyeri,itu sebabnya persepsi nyeri pria beda dengan wanita  
  8. Potongan kecil otak sebesar butir pasir mengandung sekitar 100ribu neuron dgengan1 milyar synaps yang saling terhubung& berkomunikasi 
  9. Pd 10 tahun pertama kehidupan,otak terdiri dari triliunan koneksi saraf,jumlah ini brkurang seiring dengan bertambahnya usia  
  10. Otak adalah organ manusia yang paling banyak mengandung lemak. 60% dari struktur otak adalah lemak
  11. Otak adalah organ manusia yang paling banyak mengandung lemak. 60% dari struktur otak adalah lemak
  12. Milyaran neuron dan triliunan synaps di otak bila digambarkan mirip dengan milyaran bintang di jagat raya
  13. Belajar musik terbukti dapat meningkatkan kemampuan koordinasi otak baik pd anak anak maupun orang dewasa
  14. Informasi yang ada di otak kita 'berjalan jalan' dengan kecepatan sekitar 431 Km per jam. Saat mabuk, kecepatan ini menurun drastis
  15. Otak tidak memiliki reseptor nyeri, jadi bila otak 'dicubit' kita tidak akan merasakan nyeri
  16. Otak kita berhenti tumbuh saat kita memasuki usia 18 tahun.
  17. Stress berat dan berkepanjangan dapat menganggu atau bahkan merusak sel, struktur dan fungsi otak
  18. Walau berat otak hanya 2% dari total berat badan namun otak menghabiskan 20-30% kalori yang kita konsumsi

Kecanduan Game Online Membuat Otak Menyusut

| | |

Hati-hati, terlalu banyak online di internet, terutama main game online, bisa membuat otak menyusut.

Menurut penelitian Kai Yuan dan Wei Qin dari Universitas Xidian, China, terlalu sering online di internet dapat mengubah struktur otak. Kalangan yang paling banyak online di internet adalah anak-anak. Jika tidak dikontrol, fenomena ini akan membuat mereka kecanduan.

Walaupun istilah “kecanduan internet” masih jadi kontroversi di kalangan peneliti, tapi penelitian yang dipublikasikan di PLoS ONE, ini berhasil menunjukkan, terlalu sering online internet khususnya kecanduan game online, akan mengubah struktur otak dan membuat permukaan otak menyusut.

Menurut data dari China Youth Internet Association, penderita penyakit Internet Addiction Disorder (IAD) di China jumlahnya mencapai 14% atau sekitar 24 juta orang. Sebagian besar adalah remaja perkotaan.



Ahli syaraf, Karen M. von Deneen, mengatakan masalah ini disebabkan karena orangtua dan anak-anak di China mendapat banyak tekanan di lingkungan kerja dan sekolah.

"Orang China tidak punya waktu untuk diri sendiri. Mereka bekerja 12 jam sehari, enam hari seminggu. Internet bisa jadi adalah satu-satunya pelarian," menurut von Deneen.

Sumber: INILAH.COM

10 Kebiasaan Buruk yang Merusak Otak

| | |




1. Tidak Mau Sarapan
Banyak orang yang menyepelekan sarapan. Padahal tidak mengkonsumsi apapun di pagi hari menyebabkan turunnya kadar gula dalam darah. Hal ini berakibat pada kurangnya masukan nutrisi pada otak yang akhirnya berakhir pada kemunduran otak. Sarapan yang terbaik di pagi hari bukanlah makanan berat seperti nasi goreng spesial, tetapi cukup air putih dan segelas jus buah segar. Ringkas dan berguna untuk tubuh!

2. Kebanyakan Makan.
Terlalu banyak makan mengeraskan pembuluh otak yang biasanya menuntun orang pada menurunnya kekuatan mental. Jadi makanlah dalam porsi yang normal. Biasakan menahan diri dengan cara berhenti makan sebelum Anda kekenyangan.

3. Merokok
Jika rokok memiliki segudang efek buruk, semua orang pasti sudah tahu. Dan ada satu lagi efek buruk rokok yang terungkap di sini. Merokok ternyata berakibat sangat mengerikan pada otak! Bayangkan, otak manusia lama kelamaan bisa menyusut dan akhirnya kehilangan fungsi-fungsinya karena rajin menghisap benda berasap itu. Tak ayal di waktu tua bahkan pada saat masih muda sekalipun, kita rawan alzheimer (alzheimer adalah penyakit pikun).

4. Terlalu Banyak Mengkonsumsi Gula
Terlalu banyak asupan gula akan menghalangi penyerapan protein dan gizi sehingga tubuh kekurangan nutrisi dan perkembangan otak terganggu. Karena itu, kurangi konsumsi makanan manis favorit Anda

5. Polusi Udara
Otak adalah bagian tubuh yang paling banyak menyerap udara. Terlalu lama berada di lingkungan dengan udara berpolusi membuat kerja otak tidak efisien.

6. Kurang Tidur
Tidur memberikan kesempatan otak untuk beristirahat. Sering melalaikan tidur membuat sel-sel otak menjadi mati kelelahan. Tapi jangan juga kebanyakan tidur karena bisa membuat Anda menjadi pemalas yang lamban. Sebaiknya tidur 6-8 jam sehari agar sehat dan bugar.

7. Menutup Kepala Ketika Sedang Tidur
Tidur dengan kepala yang ditutupi merupakan kebiasaan buruk yang sangat berbahaya karena karbondioksida yang diproduksi selama tidur terkonsentrasi sehingga otak tercemar. Jangan heran kalau lama
kelamaan otak menjadi rusak.

8. Berpikir Terlalu Keras Ketika Sedang Sakit
Bekerja keras atau belajar ketika kondisi tubuh sedang tidak fit juga memperparah ketidakefektifan otak. Sudah tahu sedang tidak sehat, sebaiknya istirahat total dan jangan forsir otak Anda.

9. Kurangnya Stimulasi Otak
Berpikir adalah cara terbaik untuk melatih kerja otak. Kurang berpikir akan membuat otak menyusut dan akhirnya tidak berfungsi maksimal. Rajin membaca, mendengar musik dan bermain (catur, scrabble, dll) membuat otak Anda terbiasa berpikir aktif dan kreatif.

10. Jarang Bicara
Percakapan intelektual biasanya membawa efek bagus pada kerja otak. Jadi jangan terlalu bangga menjadi pendiam. Obrolan yang bermutu sangat baik untuk kesehatan Anda.

http://www.gsn-soeki.com/wouw/ 
(Ayi)

Bahaya Pemakaian Headset Untuk Telinga Dan Otak

Senin, 16 Juli 2012

| | |

Kebiasaan mendengarkan musik MP3, PMP atau iPod dengan menggunakan bantuan headset atau earphone ternyata mempunyai efek yang negatif untuk telinga dan otak. Berdasarkan penelitian, efek buruk akan datang jika kita menggunakan earphone selama lima jam dalam seminggu dengan tingkat volume yang tinggi. Penggunaan earphone atau headset memang sangat membantu kita dalam menikmati musik atau bahkan menelpon. Namun, penggunaan headset dengan berlebihan justru akan merusak telinga dan kerja otak kita. 

Berikut efek negatif headset atau earphone untuk kesehatan tubuh:

1. Kerusakan permanen pada telinga. Hal ini terjadi bila telinga sudah tidak kuat lagi menanggung beban suara keras dari earphone yang langsung terhubung dengan lubang telinga. Biasanya, hal ini terjadi pada mereka yang masih berusia muda atau remaja. 

2. Kehilangan pendengaran di usia 20-an. Berdasarkan penelitian, efek penggunaan earphone atau headset yang berlebih ini memang tidak akan langsung terasa. Kerusakan akibat penggunaan headset atau earphone yang berlebihan ini akan muncul secara perlahan, biasanya efek akan mulai terasa di usia 20-an. Di usia itu, si penderita akan mulai kehilangan pendengarannya. 

3. Kerusakan otak. Gelombang elektromagnetik akibat earphone atau headset ini diduga berpengaruh terhadap listrik otak. Terbukti gelombang elektromagnetig ini berpengaruh pada listrik otak pada tikus. Namun, hingga saat ini belum diketahui seberapa besar efek dari gelombang elektromagnetik itu pada otak manusia. Tapi yang jelas kamu harus tetap waspada. 

4. Ambang pendengaran. Paparan musik dengan earphone atau headset dapat mempengaruhi ambang pendengaran manusia, terutama bila dilakukan dengan volume keras dan dalam jangka waktu lama. Secara perlahan efek ini akan mengarah pada gangguan pendengaran secara permanen. Karenanya kamu harus menggunakan earphone atau headset ini sesuai kebutuhan saja, jangan berlebih. 

Mengenai tingkat suara, suara tingkat ringan untuk dewasa berada antara 25 hingga 40 desibel, sedangkan anak-anak 20 hingga 40 desibel. Bertingkat semakin tinggi hingga suara terberat berkualitas 90 desibel atau lebih yang masih dapat didengar. Sejumlah peneliti menganjurkan semua perangkat suara yang menggunakan headset atau earphone untuk tidak melebihi batas 100 desibel. Mengingat suara yang ada di luar headset (suara mesin mobil, disel atau pemotong rumput) juga bisa berpengaruh pada pendengaran manusia.

Read more at: http://ciricara.com/2011/12/30/bahaya-pemakaian-headset-untuk-telinga-dan-otak/
Copyright © CiriCara.com