Pasangan suami -istri yang baru menikah tentu akan
mendambakan datangnya sang anak. Kadang kehadiran anak di alam dunia ini oleh
pasangan suami-isteri yang baru, jenis kelamin tak pernah menjadi prioritas
utama, laki-laki atau perempuan sama saja. Kegembiraan suami-istri akan
lahirnya si kecil membawa suasana lebih harmonis dan lebih sempurna.
Namun perlu diketahui bersama oleh para pasangan suami-isteri, bahwa
perkembangan si kecil terutama perkembangan otaknya perlu mendapat perhatian
yang serius baik sebelum proses kelahiran maupun pasca kelahiran.
Penjelasan Dr. Eddy Supriyadi, Sp.A, dari RS Sardjito Yogyakarta, ada dua komponen dasar dalam perkembangan otak anak, yaitu :
- Lingkungan
yang aman dan nyaman, adalah lingkungan yang sangat dibutuhkan dalam
proses perkembangan otaknya dan berilah respon saat bayi sedang menangis
maupun sedang mengoceh;
- Pengalaman positif, adalah pengalaman yang diterima setiap hari sangat membantu perkembangan otak anak, antara lain, pengalaman kegiatan bersama anak, kegiatan yang dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengajak anak ke pasar atau ke toko sangat penting untuk pembentukan jaringan perkembangan sel otak.
Perlu diwaspadai dan diketahui oleh
pasangan suami-isteri/orangtua, bahwa saat seorang bayi merasa tertekan,
otak akan merespon dengan menghasilkan zat kortisol, dimana kadar zat kortisol
yang tinggi akan memperlambat perkembangan otak
anak. Artinya, seorang bayi, anak-anak diusahakan dalam hidup dan
kehidupannya untuk tidak merasa tertekan akan hidup dan kehidupan
orangtuanya maupun lingkungannya.
Dr. Eddy memberikan 10 tips bagi pasangan suami-isteri/orangtua untuk membangun dasar perkembangan otak anak:
- Beri
perawatan dan kasih sayang yang kuat selama masa kehamilan;
- Beri
nutrisi yang cukup. Enam bulan pertama kehidupan bayi, berikan kecukupan
nutrisi dengan ASI;
- Berikan
lingkungan yang aman dan nyaman bagi anak;
- Berbicaralah
kepada bayi. Buat kontak mata saat berbicara dengan anak. Jangan lupa
selalu tersenyum kepada anak;
- Bila
harus menitipkan anak, carilah tempat penitipan yang bermutu tinggi;
- Kenalkan
aneka ragam musik pada anak, dan bernyanyilah bersama;
- Beri
interaksi yang nyata dengan anak demi perkembangan otaknya. Jangan biarkan
anak menonton televisi terlalu lama. Batasi waktunya;
- Beri
ruang bagi anak untuk dapat berinteraksi dengan teman sebaya;
- Redakan
stres pada orangtua. Orangtua yang mengalami stres cenderung mengalihkan
stres kepada anaknya. Bila Anda merasa stres, cobalah bercerita kepada
orang yang dekat dengan Anda;
- Ingat,
otak tidak akan pernah berhenti berkembang. Jadi, beri stimulasi
sebanyak-banyaknya secara terus-menerus.
Wahai orangtua/pasangan suami
isteri, Waspadalah terhadap perkembangan otak anak kita!
Sumber: http://id.shvoong.com/medicine-and-health/genetics/1893832-perkembangan-otak-anak/#ixzz1rbHFBRm5